Minggu, 29 Mei 2011

Bersyukur

Kadang manusia berfikir kalau seolah dia menderita sekali dalam hidup. Tak jarang bahkan ada yang sampai bunuh diri. Tapi ketika dia menemui orang yang tidak lebih beruntung dari dia, dia akan tersadar betapa yang telah didapatkan sudah lebih dari cukup. Berawal dari situlah saya bercermin dan selalu mensyukuri atas apa yang dianugrahkan oleh Allah SWT kepada saya. Ketika sedang mendapat cobaan saya selalu berfikir untuk terus dapat melaluinya dan memetik hikmah dari segala apa yang telah saya lakuakan, saya yakin Allah SWT punya maksud dibalik semua yang diberikan kepada saya. Tapi kadang hidup terlalu susah untuk dijalani. Kesabaran tidak segampang seperti yang diceritakan orang-orang kepada saya. Dalam sebuah pelatihan atau workshop saya pernah mendapat materi tentang Sisofren (entah yang saya tulis benar atau tidak) yakni orang yang selalu cemas memikirkan masa depanya atau tidak pernah dapat lepas dari bayang-bayang masa lalunya. Dalam bahasa extrim kata pemateri dalam workshop tersebut Sisofren dapat diartikan juga sebagai orang yang gila. Kadang kadang saya merasa seperti apa yang telah dijelaskan beliau, saya tak peduli walaupun saya dikatakan orang gila. Saya yakin kalau memang orang gila didefinisikan seperti diatas, setiap orang pasti disebut orang gila. karena tidak mungin orang dapat dengan mudah melupakan sesuatu yang membuat dia menyesal, tidak terkecuali sang pemateri.